Review Anime Movie Sword Art Online: Ordinale Scale

Konnichiwa!
Pada kesempatan kali ini, saya akan membuat sebuah ulasan sebuah movie panas, tapi bukan AV tentunya ya. Oke, saya membuat ulasan sebuah Anime Movie yang berjudul Sword Art Online: Ordinale Scale.

Movie ini saya lihat di sebuah bioskop di kota Solo, tapi masuknya Kabupaten Sukoharjo sih (Jawa Tengah) tepatnya di Platinum Cineplex, Hartono Mall Solo Baru. Saya tidak sendirian di sana, kebetulan ada event nobar dari komunitas otaku di Solo, "Otaku Solo Raya" nama komunitasnya, saya ikut nimbrung di sana. Ya walau ada sedikit masalah teknis, soal ticketing, tapi acara berjalan lancar. Sekitar 180-an lebih lah yang ikut berpartisipasi di acara nobar itu.

Sedikit cerita tentang nobar. Di acara nobar OSR itu, tidak langsung nonton, tapi sebelumnya ada acara give away atau pemberian hadiah jika bisa menjawab dengan benar, siapa yang paling cepat mengangkat tangan yang bisa menjawab terlebih dahulu, kurang lebih gitulah aturan mainnya. Nah di acara give away itu, sudah saya perkirakan bahwa pertanyaannya itu tidak jauh dari Theme song, seiyuu dan antek-anteknya. Ternyata benar, pada saat dibacakan pertanyaan pertama, pertanyaannya gini, "Apa theme song dari movie SAO Ordinale Scale?" wahahaha, saya langsung angkat tangan, soal gampang ini, haha, lumayan lah dapat poster si Kirito~

Poster Kirito sama Eiji

Sticker cuy

Itu tadi sedikit cerita tentang nobar saya, ~,~

Lanjut ke ulasan movienya ➤

Berikut sedikit info mengenai Ordinale Scale https://myanimelist.net/anime/31765/Sword_Art_Online_Movie__Ordinal_Scale?q=sword

SAO: Ordinale scale aslinya tayang pada 18 Februari 2017, rencananya tayang serentak di seluruh dunia (World Premiere), tapi pada tanggal 18 itu Indonesia cuma kecipratan di Jakarta aja, nah kalau tayang regulernya pada bulan Maret ini, dan masih tayang pada saat saya ngetik ini. Movie SAO Ordinale Scale digadang-gadang jadi gerbang ke season ketiganya SAO

Oke, lanjut ke ceritanya. Kita semua sudah tahu bahwa pada tahun 2022, game dengan VRMMORPG (Virtual Reality Massively Multiplayer Online Role Playing Game) yaitu SAO dirilis ke publik. Nah, pada Ordinale Scale ini berlatar pada 2026, bukan dengan VR tapi AR, yaitu Augmented Reality. Perbedaannya, jika VR (Nerve Gear) harus tiduran gitu atau bisa dibilang kesadaran di dunia nyatanya hilang, tetapi di AR ini kita main dalam keadaan sadar dan mainnya itu dituntut untuk bergerak. Jadi seperti membuat dunia nyata seperti dunia virtual, kebalikan dari VR yaitu membuat dunia virtual menjadi dunia nyata. Kurang lebih gitu sih, jelasinnya susah.

Pertama lihat Movie SAO ini, entah kenapa saya langsung kepikiran tentang Mahouka Koukou no Rettousei. Coba bandingkan gambar poster saya di atas dengan gambar di bawah ini.

Tapi memang, waktu awalan cerita, saya kira ini Mahouka beneran, mirip! Dari pakaian yang dikenakan saja, sudah kaya anime future science gitu. hmm.. lanjut

Cerita berawal dari boomingnya AR (alatnya itu dipakai di salah satu telinga) di pasaran, dikarenakan kemudahannya dan dapat dipakai tidak hanya untuk bermain game. Nah, game yang paling terkenal di AR yaitu "Ordinal Scale". game ini hanya dimainkan pada malam hari, tepatnya pukul 21.00 dengan durasi (kalau ngga salah) hanya 10 menit. Pada waktu itu, di tempat tertentu juga, akan muncul monster-monster untuk dikalahkan. Game ini juga dimainkan oleh Kirito dkk. Tetapi anehnya kebanyakan monster-moster tersebut adalah bos lantai di game Sword Art Online. Dan anehnya lagi ada salah seorang SAO  player yang dulu juga masuk salah satu guild terhebat di SAO muncul untuk bermain game Ordinale Scale. hmmm.... siapa ya? hmmm... ada apa ya? haha, Saya cerita sampai sini saja, biar nggak sop-iler.

Pengembangan cerita atau alur dalam movie ini halus, dan runtut. Dari semula tidak ada masalah sampai masalah terselesaikan diceritakan dengan sangat baik dan runtut. Ngga bakal dibuat bingung, seriusan.

Lanjut, pada bagian cinta-cintaannya Kirito dan Asuna. Kedua orang ini mengalami "perkembangan" percintaan yang diluar dugaan saya. O iya, sama saya baru tahu kalau Kirito sama sekali belum pernah ke rumahnya Asuna (masuk rumah). Di movie ini si Kirito masuk rumahnya Asuna lho, untuk pertama kalinya, dan saat itu ngga ada orang tuanya Asuna. Singkat cerita si Kirito masuk dan sama Asuna disuruh menunggu di kamarnya, dan Kirito tidak sengaja menemukan suatu benda :D. waaaaa.. pada bayangin apa hayo haha... (ini beneran)

Untuk grafiknya. Grafik pada movie SAO ini cukup satu kata, "Wah" saya berani bilang karena memang bagus. Pada fight scene, waktu berantemnya juga sangat smoooooth, sangat halus, mudah dicerna sama mata saya, dan banyak scene disini yang wallpaperable. Salam hormat dulu ah sama A-1 Pictures. Sukses besar! lanjut

Yang saya kurang sukai di movie ini adalah seiyuunya Yuuna (salah satu karakter idol di movie ini) namanya Sayaka Kanda. ya memang dia vokalis, tapi kalau seiyuu saya rasa kurang nendang gitu. Coba bandingkan dengan Sora Amamiya. Dia pernah jadi Akame (Akame Ga Kill) yang notabene sifatnya cool dan pendiam lalu malah meranin Aqua (Konosuba) yang sifatnya sebleng ga ketulungan. Dia aja bisa meranin dengan baik og. Di Konosuba malah tiap episode dia teriak-teriak gitu tapi ya tetep enak didenger. Ada apa dengan Sayaka Kanda? Ini menurut saya blundernya SAO. Lebih baik cari seiyuu yang lebih berpengalaman gitu lain kali kek.

Lupakan tentang Yuuna, sejenak. Untung untuk Soundtracknya yang nyanyi LiSA judulnya "Catch the Moment". Lumayan enak sih lagunya, kaya ada hubungannya gitu sama movie ini. Lagu "Catch the Moment" ini diperdengarkan pada saat movie selesai jadi ini tidak ada opening songnya yang ada hanya ending song. Oh ya, di akhir movie, ada kalimat yang berbunyi gini "SAO WILL RETURN" . Hmm, Season tiga kah? I think it's enough.

Oke, kita harus mengapresiasi karya-karya seperti ini, agar tumbuh berkembang ke arah yang lebih baik, plok plok plok :D

Dan sebagian gambar bukan milik saya, mohon maaf bila saya asal comot.

Salam,

Erkun

Tags : #Review

Share This :

Admin